Ternak di Solsel Diserang Penyakit PMK, 40 Kasus Hasil Pemeriksaan Laboratorium Veteriner

IMG 20220525 WA00221653493799113

Ternak kerbau masyarakat di Koto Rambah, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kec.Sangir terindeksi PMK. Ist

Padang Aro, kopasnews.com –  Empat ekor ternak kerbau masyarakat dilaporkan terindikasi mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jorong Koto Rambah, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, Solok Selatan. 

 

“Kita sudah turunkan petugas veteriner untuk memeriksa kelapangan, benar terdapat 4 ekor ternak kerbau warga terindikasi gejala PMK di Kecamatan Sangir,” sebut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Solok Selatan, Irwan Supriadi, Rabu (25/5/2022) di Padang Aro.

 

Penanganan kasus suspek hewan ternak penderita PMK dengan cepat, agar tidak terjadi penularan pada hewan ternak di sekitar. 

 

Sebab itu pihaknya turun untuk memastikan adanya gejala PMK dan menyiapkan langkah antisipasi penularan.  

 

“Memang ternak kerbau itu sedang deman, suhu tubuh mencapai 41 derjat, blister di mulut bahkan sampai melepuh, air liur yang berlebih dan menggantung pada mulut hewan ternak. Semua ini gejala ternak yang terinfeksi PMK,” jelasnya.

 

“Ternak tersebut luka pada bagian kuku dalam, alami kondisi akut yang jadi penyebab kuku terkelupas, sehingga ternak mengalami kondisi pincang,” tutur Irwan.

 

Untuk mengatasi penyakit tersebut, dokter hewan telah memberikan pengobatan berupa pemberian vitamin untuk meningkatkan imun tubuh hewan. 

 

Pada lokasi kandang juga telah diberikan disinfektan.

 

“Ternak yang telah terindikasi menderita PMK telah kami isolasi untuk pencegahan penularan,” jelasnya.

 

Dampak dari penyakit mulut dan kuku pada ternak, terjadinya penurunan produktivitas dan kesuburan pada hewan. 

 

Untuk kematian pada hewan dewasa menderita PMK hanya sekitar 5 persen, sedangkan pada anak hewan ternak mencapai 20 persen berdasarkan kondisi dan fakta dilapangan,” terangnya.

 

Di Kabupaten Solok Selatan sebutnya, ditemukan 40 kasus hewan ternak menderita PMK.

 

Data hasil pemeriksaan sampel laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, dari 2 sampel hewan ternak dengan jumlah 9 ekor sapi ternak di Daerah Sungai Lambai Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, ditemukan 40 kasus penederita MPK.

 

“Sampel yang dikirim tersebut positif menderita PMK, dan 7 hewan lainnya juga mengalami gejala yang sama,” paparnya.

 

Jika ada masyarakat Solok Selatan yang memelihara ternak sapi, kerbau atau kambing yang menunjukan gejala-gejala menderita penyakit mulut dan kuku, dapat menghubungi 3  Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Solok Selatan.

 

Pertama bertempat di Pekan Selasa Kecamatan Pauh Duo, Puskeswan Sangir dan Puskeswan Sungai Gadiang Kecamatan Sangir Balai Janggo. 

 

“Atau dapat menghubungi penyuluh pertanian terdekat dan melalui hotline Dinas Pertanian Solok Selatan,” harapnya. (adi)