Kominfo Kampanyekan Sumbar dan Solsel Menuju Zero Stunting

Sumbar dan Solsel Menuju Zero Stunting

IMG 20220922 WA00161663854023813

 

Solsel, kopasnews.com – Provinsi Sumatera Barat diapuk mampu menuju Zero Stunting, maka perlu adanya kampanye dan komunikasi terkait perubahan perilaku masyarakat untuk menyokong keberhasilan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan kasus Stunting tersebut.

“Bagaimana peran Dinas Kominfo Sumbar dan Kominfo Solsel mengedukasi masyarakat dengan penyebarluasan informasi stunting, sehingga masyarakat dapat ikut berperan dan berpartisipasi dalam pencegahan stunting di Solok Selatan,” kata Asisten Perekonomian Setdakab, Putra Nusa, Kamis (22/9/2022) di Aula Bappeda Solsel.

Dia jelaskannya penurunan angka stunting diperlukan peran bersama dalam mengatasi permasalahan tersebut. Mulai dari Nagari, tokoh keagamaan, tokoh adat, kepemudaan, Pers, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan lainnya.

“Kami yakin lewat kampanye dan edukasi informasi penurunan stunting ini bisa berjalan dengan efektif. Terutama bagaimana kita merekayasa anak-anak dengan cara memberikan gizi yang cukup dan baik,” terangnya.

Baca Juga : Solok Bahas dan Carikan Solusi Kasus Stunting

Baca Juga : Masuk Zona Merah, Targetkan Penurunan Angka Stunting di Bawah 14 Persen

Dia menyinggung angka realiasai Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Solsel masih rendah, maka perlu peran guru dan tenaga kesehatan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, dengan ikut melakukan imunasi pada anak mereka.

“Ini perlu jadi perhatian kita bersama,” ujarnya.

Kepala Dinas Kominfo Sumbar yang diwakili Devi Agustina menyampaikan, pentingnya secara bersama memahami dan menunjukan peran serta untuk menurunkan angka sunting di Sumbar khususnya di Solok selatan.

“Jika ditangani secara bersama, maka target zero stunting ini akan dapat tercapai sesuai target Pemerintah,” jelasnya.

Sementara Ketua TP PKK Solok Selatan Ny Erniati Khairunas, menyoroti anak merupakan generasi penerus dan tumpuan harapan tidak hanya bagi kekuarga saja. Tapi daerah dan negara. Serta cikal bakal pemimpin masa depan.

“Maka perlu dibentuk anak yang sehat mulai dari sekarang, dengan perlakuan pemenuhan gizi dari kandungan sampai balita. Ini untuk kebutuhan fisik dan otak sehat bagi anak-anak kita,” paparnya.

Angka survei status gizi Indonesia tahun 2021 tentang stunting, dimana Solsel berada pada angka 24,5 persen. Sesuai amanat Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, target yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar 14 persen pada 2024 nanti.

“Kabolorasi sangat kita harapkan dalam capaian target penurunan stunting di Solsel,” harapnya. (adi)